Ilustrasi
“Jangan sering mengeluh, bersyukurlah untuk hal-hal kecil, berpikilah positif,
jalani dan nikmati, karena semua akan baik-baik saja.” Banyak saksinya calon
pengantin malah geram saat mendengarnya.
Saya setuju bahwa setiap situasi itu unik, tidak bisa dipukul rata. Tapi
bagaimana jika semua nasehat itu merupakan cara terbaik untuk melewati kondisi
Anda saat ini? Memang kerap kedengaran klise, tapi daripada stres menunggu
nasehat paling tepat—versi Anda—yang tak kunjung terdengar, coba
maknai kalimat-kalimat di atas tadi lebih dalam lagi.
Smart Complaining
Di hari-hari menuju pernikahan, pastinya banyak ruang
untuk mengeluh. Tapi, mengeluhlah hanya jika menghasilkan sesuatu
yang positif. Karena bersungut-sungut itu mudah, tapi tidak akan banyak
gunanya merubah situasi buruk jadi lebih baik. Malah menguras energi dan menciptakaan
perasaan negatif yang tidak memberdayakan diri. Saya jadi ingat pada
analogi burung beo dalam buku The Power.
Menurut si penulis, Rhonda Byrne, seseorang yang menanggapi
sekelilingnya dengan reaksi negatif, sama seperti burung beo yang terus
berkicau di dalam sangkar. “Aduh, panas nih. Gerah! Kapan sih
selesainya?” Mengeluh sama saja seperti memenjarakan diri sendiri. Setiap
kali melakukannya, Anda menambah lagi satu jeruji pada sangkar dan mengurung
diri dari berbagai kesenangan.
Stay Positive
Semakin baik perasaan Anda, semakin indah hari-hari Anda.
Tetaplah berada di zona positif dengan menyadari bahwa setiap orang memiliki
kemampuan tak terbatas untuk memikirkan dan membicarakan apa
yang ia cintai.
Saat menghadapi sesuatu yang negatif, luangkan sedikit waktu dan
tajamkan fokus hanya pada hal-hal yang Anda cintai; pasangan, keluarga, para
sahabat, situasi, kejadian-kejadian, apa
pun, termasuk indahnya bunga-bunga dekorasi, pita pada
sepatu Anda, harum lilin aromaterapi, dan hal-hal menyenangkan lainnya.
Hitunglah satu demi satu secara nonstop sampai Anda takjub, merasa luar biasa
nyaman, dan kembali ke zona positif.
Mulailah berhenti memikirkan dan membicarakan hal-hal yang
Anda benci. Yang Anda harus lakukan adalah menyebarkan energi positif dan
cinta yang Anda miliki kepada lingkungan sekitar. Konsepnya sederhana, Anda
harus merasa bahagia terlebih dahulu, memberikan kebahagian kepada
lingkungan sekitar, untuk kemudian menerima hal-hal yang membahagiakan.
Set a Big—Realistic—Goal, Celebrate Small Achievements
Tujuan besar Anda adalah memiliki hari pernikahan yang semua
acaranya lancar, berkesan, dan indah untuk dikenang kemudian hari. Bukan hari
pernikahan yang sempurna lho. Tujuan tercapai lewat waktu dan usaha.
Anggap saja sama lelahnya seperti berusaha sampai ke puncak gunung untuk
melihat pemandangan menakjubkan, luar biasa indah dan tapi masih
jauh di atas sana. Apa yang Anda harus lakukan? Teruslah melangkah. Segala
usaha terasa begitu berat dan melelahkan jika Anda tidak menikmati perjalanan.
Mendaki dengan hati kesal, rasanya pasti tidak sampai- sampai. Hidup pun
terasa sangat sulit dan kejam. Jadi, lihatlah sesekali pada papan petunjuk
jalan. "Sudah sampai mana sekarang? Berapa meter lagi?"
Apresiasilah usaha diri yang telah membawa Anda sampai di situ,
syukurilah.
Rayakan pencapaian kecil itu, juga yang lainnya seperti kucuran keringat
yang menyehatkan atau kicauan burung dan udara segar yang Anda dapatkan.
Dengan begitu, perjalanan akan terasa lebih mudah dan menyenangkan.
Because
Everything Going to be All Right
Ketahui bahwa ada hal-hal yang tidak bisa Anda ubah, kewenangan Semesta,
di luar kuasa Anda. Seperti pepatah, “Do
the best and let God do the rest” atau pahami lagi Serenity Prayer yang terkanal itu, “God, grant me the serenity to accept the things I cannot change.
Courage to change the things I can, and wisdom to know the difference.”
Bukannya lantas berserah diri tanpa usaha apa- apa. Know your limit.
Lakukan yang terbaik, semaksimal yang Anda mampu. Tapi ingatlah, sebesar apa
pun usaha Anda, apa yang memang harus terjadi, akan terjadi. “Que sera, sera. Whatever will be, will be.”
Percayalah bahwa semua yang akan terjadi itu baik dan kekhawatiran tidak
berbuah apa pun yang indah.
Karena... rugi saja rasanya jika Anda cemberut di hari
pernikahan. Melewati rentetan perjuangan dan perjalanan untuk sampai di
hari istimewa itu, Anda harusnya bahagia. Apalagi dengan semua biaya yang
dikeluarkan.
Jika sudah bayar mahal tapi tidak bahagia juga, rugi kan? Jika sudah
bayar mahal tapi tidak bahagia juga, lantas apa yang Anda cari? Tidak hanya di
sepanjang hari pernikahan saja, tapi juga di hari-hari menuju hari H, Anda
seharusnya bahagia.
Coba sebentar tengok ke belakang, kunjungi masa lalu. Berapa lama
menunggu sampai akhirnya bertemu seseorang yang tepat untuk Anda nikahi? Berapa
banyak energi telah habis untuk bersabar menghadapi ketidakpastian?
Berapa banyak waktu dan air mata terbuang untuk those wrong guys? Dalam
penantian kali ini, menuju lembaran kehidupan baru, hari-hari Anda sebenarnya
dipenuhi oleh cinta. Ini adalah detik-detik menuju terwujudnya impian.
Bukankah Anda seharusnya
merasa bahagia dan excited? Itu yang orang-orang di sekitar coba
ingatkan. Jadi, sering dengar bukan berarti sering dilakukan, kan? (VNA)