
Ilustrasi

Ilustrasi
Tahukah Anda apakah itu sindrom post wedding blues ? post
wedding blues merupakan keadaan
yang dialami setelah hari pernikahan, yakni perasaan hampa bahkan rasa
kehilangan. Fakta mengungkapkan
bahwa satu di antara sepuluh pasangan menikah pernah mengalami masa ini.
Jangan sampai Anda merasa panik
ketika menghadapinya. Sebab umumnya perasaan seperti ini hanya terjadi sesaat
di awal pernikahan. Berikut beberapa sindrom post wedding blues yang biasa dialami:
Jauh Dari
Orang Tua
Bagi beberapa
orang, terutama wanita, jauh dari orang tua adalah hal yang paling sulit,
terutama buat mereka yang memang hidup dari kecil bersama keduanya. Namun
baiknya mulailah berfikir lebih mandiri dan tidak bergantung dengan orang tua.
Hang
out Bersama Teman
Saat masih sendiri hal yang
paling menyenangkan adalah ketika Anda bisa hang
out bersama teman – teman. Tapi setelah menikah sepertinya waktu bersama
teman harus berkurang atau bahkan
malah tidak pernah. Harus selalu ada ijin sebelum Anda pergi, faktor keluarga
harus didahulukan dibanding pergi bersama teman. Nikmati kebersamaan Anda dan
pasangan, berbagilah dengan pasangan mengenai harapan dan impian bersama.
Perubahan Status
Perubahan
status dari “lajang” menjadi “menikah” bagi sebagian orang akan sedikit
mengagetkan. Tetapi jangan lupa, memberi waktu untuk diri sendiri adalah cara
yang tepat untuk memudahkan Anda melewati masa transisi ini. “Me time” dapat
membantu Anda menghadapi masa-masa sulit, biasanya diisi dengan jalan-jalan
atau membeli barang yang disukai tapi tanpa bermaksud egois terhadap
kepentingan pasangan.
Paska Resepsi dan
Bulan Madu
Hari-hari mempersiapkan gelaran
resepsi pernikahan adalah hari yang melelahkan. Bulan madu pun telah selesai.
Namun setelah semua berlalu, Anda perlu kembali pada dunia nyata dan menghadapi
masa depan bersama pasangan. Ketika sudah menikah, Anda akan menemukan banyak
hal yang berbeda dari pasangan. Begitu pula sebaliknya. Santai saja, syukuri
dan terima pasangan apa adanya. Jalin terus komunikasi dengan pasangan. Katakan
harapan Anda dan dengarkan harapannya, lalu cari solusi bersama.
Keluarga Adalah
Tanggung Jawab Kita
Terbebani
sebuah rasa tanggung jawab semakin menambah sindrom yang tidak karuan setelah
menikah. Anda tak perlu gengsi apabila bicara masalah
finansial atau pembagian tugas rumah tangga. Saling melengkapi dan jadilah tim
yang hebat dan kompak. Jika Anda harus tinggal dengan mertua diskusikan dengan
pasangan Anda, idealnya bagaimana. Tidak dapat dipungkiri, faktor finansial diawal
pernikahan dalam kondisi merintis. Anda harus bijak menyesuaikan faktor
finansial dan kenyamanan rumah tangga. Dan sekali lagi, komunikasi adalah kuncinya
untuk melepas stres pasca pernikahan.
Perlu diingat menikah bukan awal
dari pengekangan. Jadi lupakan sindrom bahwa diri kalian merasa terkekang dengan
begitu Anda tidak akan stres dan terhindar dari post wedding blues.
Sumber: wowheboh
foto:singaporebrides, brideonline