POST TITLE
post subtitle
Back to Lemariage
  • Logo Lemariage
  • Logo Lemariage
TIMES, Kolaborasi Empat Alumni LPTB Susan Budihardjo | Le Mariage Indonesia

TIMES, Kolaborasi Empat Alumni LPTB Susan Budihardjo | Le Mariage Indonesia

NEWS

TIMES, Kolaborasi Empat Alumni LPTB Susan Budihardjo

by DNH 29 Oct 2019


Reputasi dan jejaring LPTB Susan Budihardjo di bidang mode sudah tidak diragukan lagi. Lewat Jakarta Fashion Week, LPTB Susan Budihardjo menawarkan kesempatan untuk tampil di muka publik kepada lulusan sekolah mode ini. “Seorang desainer dilihat dari koleksi yang dipresentasikan di muka publik. Saat itulah orang menilai kreativitas dan kemampuan desainer secara utuh. LPTB Susan Budihardjo senantiasa memfasilitasi dan mendorong murid serta lulusannya untuk benar-benar terjun ke masyarakat. Salah satu upaya meningkatkan kemampuan desainer muda dengan mengajak mereka untuk ikut di dalam perhelatan mode seperti Jakarta Fashion Week ini”, begitu menurut Susan Budihardjo, pimpinan LPTB Susan Budihardjo,

Peluang itu tidak disia-siakan oleh empat desainer muda yang terdiri dari Bella Shofie, Sonia Angela, Prettycia Haqni, Abirani. Mereka menginterpretasikan tema masing-masing busana-busana dalam rancangan yang sesuai dengan ciri khas desain mereka sendiri. Times menjadi tema utama yang disepakati oleh empat desainer muda alumni Lembaga Pengajaran Tata Busana (LPTB) Susan Budihardjo yang dipergelarkan di runway Jakarta Fashion Week pada Jumat, 25 Oktober 2019.

Dari empat desainer ini, mereka memiliki karakter yang sangat berbeda. Seperti Bella Shofie yang mengambil awan sebagai inspirasi dan tema utama. Awan di mata Bella selalu berubah baik bentuk maupun warna. Warna awan yang dilihatnya sejak pagi hingga malam hari seperti putih, ungu, jingga, dan hitam. Karakter awan yang selalu berubah membawa karya cipta Bella yang bergaris desain glamor dan feminin ke dalam busana beragam bentuk, mulai dari yang lurus hingga bervolume.

Bagi Sonia Angela, gerbang kastil yang ditumbuhi bunga mawar menjadi inspirasi utama tiga belas koleksi office wear yang chic, stylish, sekaligus, elegan menurut keterangan sang desainer muda, Sonia Angela. Karenanya, Sonia memilih bentuk yang ringkas, lurus seperti kesan gerbang dan bunga mawar dalam warna yang selaras; abu-abu. merah legam serta off-white.

Sonia begitu yakin dengan potongan tailor yang rapi, penempatan lining yang tepat, dan pola terstruktur di atas bahan wol dan satin, dan merasa tidak perlu mempertegas ide dengan bantuan embellishment  lain kecuali sepatu yang senada serta scarf  dan stocking bermotif abstrak ciptaannya sendiri.

Cia, nama kecil desainer muda Prettycia Haqni  yang tampil di urutan ketiga mempresentasikan dua belas set busana dari kekagumananya pada gedung dan laut di Santorini, Yunani. Buah inspirasi ini diberi judul: Struktur. Gedung dengan warna biru putih yang menjadi ciri khas Santorini diterjemahkan menjadi gaun dan busana koktail dalam warna yang sama.

Di bagian bawah gaun dibentuk potongan semacam kubah dan lonceng gedung. Bahan duchess yang agak tebal dipilih untuk mempertegas bentuk. Noma jewelry berkolaborasi dengan Cia dalam membuatkan aksesori sesuai keinginannya berupa anting dan mahkota untuk membuat koleksi menjadi semakin utuh. Payet yang disematkan pada beberapa bagian busana ibarat taburan bintang di Santorini pada malam hari.

Sedangkan Abirani menampilkan tiga belas set busana yang dipergelarkan menjadi penutup dengan gaya constructed-edgy  dalam aroma unisex berjudul Emotion. Abirani melihat bahwa waktu berjalan  seiringan dengan emosi, yang diterjemahkan menjadi potongan-potongan busana yang asimetris, dalam warna yang bercerita; off-white untuk mewakili ketenangan dan warna terang untuk menggambarkan emosi yang kental.

Rani menggunakan embellishment yang tidak biasa seperti, pita, webbing, smock, kelingan, kaitan tas, dan mata itik. Webbing atau tali yang digunakan menjadi benang merah busana untuk menggambarkan bahwa tiap waktu saling berkaitan, tiap emosi saling berhubungan.

Dalam gaya padu padan yang sangat modern, tas, sepatu dan kacamata menjadi pelengkap busana yang disiapkan sendiri. Rani salah satu dari sedikit desainer muda yang berhasil mengolah dan mengalahkan bahan sebagai gambaran dari  pertanggungjawabannya sebagai seorang perancang mode.


Foto oleh Tim Muara Bagja